assalamualaikum sahabat j-rice. seperti seorang murid, petani pun butuh penyuluh, agar mendapatkan hasil panen maksimal
pasalnya realita di lapangan tak semudah teori, terkadang masalah masalah pertanian tidak di pahami solusinya. disinilah peranan penyuluh pertanian
Dalam meningkatkan produksi, produktivitas serta kesejahteraan petani, peranan penyuluh pertanian masih penting di mata petani. Keberadaan penyuluh dengan lembaga Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat Kecamatan tersebut bahkan kini diperkuat dengan adanya Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
“Penyuluh sangat diperlukan oleh petani sejak era Bimas (Bimbingan Massal) dan Inmas (Intensifikasi Massal, lanjutan dari Bimas, red). Penyuluh dengan ketelatenannya saat itu menjadikan produksi nasional meningkat dari 1 kali hingga 2 kali,” ungkap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat, Winarno Tohir dalam Webinar Nasional Peran Strategis Penyuluh Pertanian dalam Kostratani : Fasilitasi Pemerintah dan Keswadayaan Penyuluh yang digelar oleh Tabloid Sinar Tani secara daring (online) melalui Zoom Meeting dan Live stream kanal Youtube, Senin (31/8).
Setelah diberlakukannya UU Otonomi Daerah, UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengubah peta pembagian kewenangan antara pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Kewenangan urusan penyuluhan kini hanya menjadi milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Sehingga disitu (penyuluhan bisa berjalan) tergantung pada pimpinan daerah (gubernur atau bupati), penyuluh dianggap penting atau tidak. Masih banyak yang beranggapan penyuluh tidak bisa mendatangkan pendapatan daerah, padahal dengan berhasilnya panen dan meningkatnya produksi pertanian oleh pendampingan penyuluh, bisa menghasilkan pendapatan asli daerah,” tegasnya.
Keberpihakan akan nasib penyuluh pertanian bisa terlihat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebab tokoh utama pergerakan penyuluh melalui organisasi Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) adalah sang Gubernur, Dr.Ir. H. Isran Noor. M.Si. “Saya bangga menjadi penyuluh pertanian, bahkan sampai mati saya tetap menjadi penyuluh pertanian. Penyuluh menjadi factor 65 persen suksesnya swasembada,” tegasnya dalam Webinar serupa.
Dirinya menegaskan di daerahnya, petani masih sangat membutuhkan keberadaan penyuluh. Karena itu, sangat penting jika kelembagaannya diperkuat. “Supaya penyuluh pertanian memiliki harga diri dalam melaksanakan tugas penyuluhan pertanian. Di daerah sebagai gubernur saya melihat memang, masalah penyuluhan pertanian dianggap mudah padahal dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan petani agar mereka bisa memperbaiki sifat, memperbaiki produksi dan menjadikannya sejahtera,” tegasnya.
Kostratani
Menyadari keberadaan penting dari keberlanjutan penyuluh dan lembaganya di daerah, Kementerian Pertanian dengan komando dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. “Mentan SYL meyakini bahwa dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), penyuluh akan lebih diberdayakan sehingga fungsi penyuluh bisa menggenjot produksi dan produktivitas pertanian menjadi lebih mantap,” ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi dalam webinar.
Prof Dedi menegaskan jika sebelumnya kelembagaan penyuluh di tingkat kecamatan berupa Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sudah memiliki peran strategis, namun implementasinya belum maksimal. Dan dengan adanya Kostratani ini, peran penyuluh dan lembaganya diperkuat dengan sarana IT yang terintegrasi dengan pusat (Kementerian Pertanian).
“Tupoksi Penyuluh adalah pendampingan dan pengawalan pertanian, BPP yang melakukan gerakan pertanian terutama program pertanian. Tak hanya itu, penyuluh juga berkolaborasi petugas teknis lainnya di tingkat kecamatan serta tokoh masyarakat. Jangan kerja keras sendirian,” tegas Prof Dedi.
Termasuk, manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. “Mulai dari merencanakan, mengorganisir, melaksanakan dan mengendalikan, sinergi program dan dukungan dari Pemda,” tambah Prof Dedi.
Karena itu, Prof Dedi berharap agar militansi penyuluh tidak kendor dengan gerakan Kostratani. Terutama menjadikan penyuluh sebagai aktor SDM di BPP sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan.
Bagikan informasi tentang Petani Masih Butuh Penyuluh Agar Produktif kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Petani Masih Butuh Penyuluh Agar Produktif