Millenial Market, Strategi bisnis di era Millenial

J-rice.id, sahabat enterpreneur semoga hari ini penuh keberuntungan, dan keberlimpahan.

Beberapa gerai retail nasional tutup seperti matahari, ramayana dll. Ada yang menuturkan hal ini dikarenakan banyak masyarakat lebih gemar belanja online.

Hal ini mengingatkan saya bagaimana memperhatikan market millenial,

Bagaimana sekarang seseorang membutuhkan kecepatan, kemudahan, dan praktis tak heran jiga gojek,grab,gofood,j&t melejit abisss.

Saya berpikir keras untuk hal itu, meski saya sadari bisnis beras yang saya jalani saat ini mayoritas buyernya adalah offline market tetap akan saya upayakan berbasis online.

Tak hanya itu kami memudahkan pelayanan siap antar sampai rumah dan bisa dilakukan kapan saja meski tidak 24 jm.

Dan hal itu belum dilakukan para pesaing di daerah saya.

Saat ini perusahaan nasional dan multi nasional mulai konsen terhadap market nasional dan bisa jadi layar kaca akan bergeser ke layar ponsel dengan biaya iklan lebih murab dan efektif

Sudahkah bisnis anda layak hadir di generasi melenial?

Saat ini bisa dikatakan Anda tengah hidup di tengah-tengah lintas generasi. Karena setidaknya saat ini ada 3 generasi yang aktif bekerja. Hal itu bisa dilihat dari struktur perusahaan-perusahaan saat ini. Di setiap posisi dihuni oleh generasi berbeda.

Generasi terdahulu, yakni generasi Baby Boomers yang lahir sebelum tahun 1965 akan berada di strata tertinggi perusahaan selevel direktur. Kemudian di bawahnya adalah generasi X yang lahir antara 1965-1979. Dan yang terakhir adalah generasi Y atau Milenial yang lahir antara 1980-2000 yang berada di level pekerja.

Populasi Generasi Milenial saat ini bisa dikatakan cukup banyak. Bahkan generasi ini mampu menggerakkan perekonomian Indonesia. Sebab tak sedikit yang tak ragu memulai usaha selevel UKM dan sudah memiliki pekerjaan dengan gaji mencukupi. Dan yang perlu jadi catatan, generasi ini cenderung memiliki gaya hidup yang konsumtif. Inilah keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dengan menargetkan Generasi Milenial sebagai pasar.

Namun tidak mudah untuk mengambil hati Generasi Milenial. Apalagi membuat mereka loyal. Karena itu diperlukan cara baru dan non-konvensional agar dapat menggaet generasi ini untuk bersedia membeli produk/jasa Anda. Bahkan menjadi loyal kepada merek Anda.

1. Buat Iklan yang Eye Catching

Bila dulu banyak perusahaan yang mengusung iklan dengan menonjolkan teks atau video yang kaku dapat berhasil menarik market, tapi tidak dengan Generasi Milenial. Telah banyak riset yang mengasumsikan bahwa generasi ini lebih suka melihat iklan yang menonjolkan unsur kartun, warna, grafik, atau video yang menarik daripada hanya teks yang sifatnya monoton.

Menurut UNESCO, Indonesia sendiri berada di peringkat ke-2 dari 61 negara yang minat baca penduduknya rendah. Di samping tingginya upaya meningkatkan minat baca, ini bisa menjadi indikasi bila Anda lebih perlu mengesampingkan iklan berbentuk teks untuk dapat menggaet Generasi Milenial. Tak terkecuali di media sosial atau website Anda.

2. Buka Komunikasi 2 Arah

Generasi Milenial cenderung lebih suka berkomunikasi. Sayangnya, komunikasi yang dilakukan bukan face to face, melainkan melalui aplikasi chating, media sosial atau email. Namun hal tersebut tentu bukan menjadi kendala bagi sebuah perusahaan.

Karena itu perusahaan harus dapat membuka keran komunikasi lewat banyak lini dan mudah diakses. Dan yang umum digunakan saat ini adalah live chat pada website perusahaan, media sosial dan email. Bukan tidak mungkin bila ke depannya Anda membuka keran komunikasi 2 arah lewat aplikasi chating seperti Whats App, Line, dsb.

3. Gunakan Influencer pada Strategi Marketing Anda

Anda tahu kenapa segala sesuatu di media sosial sangat mudah untuk booming? Itu karena hobi Generasi Milenial yang suka berkomentar pada segala sesuatu yang mereka temui. Entah komentar negatif maupun positif. Hal inilah yang bisa Anda manfaatkan agar merek Anda mudah diterima oleh Generasi Milenial. Namun hati-hati, bila salah langkah ini bisa menjadi boomerang bagi Anda.

Salah satu cara ampuh adalah dengan memanfaatkan keberadaan influencer, baik di jagat media sosial, Blog maupun Vlog. Generasi Milenial cenderung lebih mudah tertarik dan menerima rekomendasi dari para Influencerdaripada percaya pada iklan. Generasi ini cenderung tak percaya pada iklan-iklan yang bermunculan saat ini, seperti tagline yang mengatakan dapat memutihkan kulit hanya dalam waktu 2 minggu atau yang lainnya. Mereka akan beranggapan bila iklan tersebut terlalu mengada-ada.

Karena itu akan lebih baik bila Anda memanfaatkan keberadaan Influencer. Misalnya saja, Anda bisa menggandeng Selebgram di bidang fashion untuk memberikan review untuk produk fashion Anda.

4. Lakukan Perubahan Setiap Periode

Bila Anda sudah menargetkan Generasi Milenial sebagai target market, itu berarti Anda harus siap melakukan perubahan di setiap periodenya. Ini karena Generasi Milenial cenderung senang menuntut perubahan dalam kurun waktu tertentu. Generasi ini termasuk generasi yang kritis.

Anda bisa melakukan perubahan per periode di mulai dari konsep promosi, packaging, cara bermain di media sosial, digital marketing, hingga inovasi produk.

Inilah trik-trik yang bisa Anda gunakan untuk mengaet Generasi Milenial untuk menjadi target market Anda. Segera aplikasikan trik-trik ini agar Anda dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya sebelum terlambat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menginspirasi.