Kunjungi terus web kami dan dapatkan info discound menarik Fast respon Call CS 085645171548 Kami siap antar sampai depan rumah Tersedia Berbagai jenis beras Putih, Merah, hitam, beras organik
Beranda » Artikel Terbaru » Jenis Hama Tanaman Padi

Jenis Hama Tanaman Padi

Diposting pada 18 Maret 2018 oleh backrojez | Dilihat: 2.666 kali

Dalam budidaya tanaman padi, maka kita tidak akan terlepas dari ancaman hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman padi kita. Dalam mengatasi organisme pengganggu ini kita pelu melakukan penanggulangan agar tujuan budidaya kita bisa tercapai. Di bawah ini kita akan membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman padi, gejala dan cara pengendaliannya.

Hama Pada Tanaman Padi

  1. Hama Putih (Nympula depunctalis)


Gejala: menyerang daun bibit, kerusakannya berupa titik-titik yang memanjang sejajar dengan tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian: pengaturan air yang baik, penggunaan bibit yang sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun, menggunakan pestisida hayati BVR atau PESTONA

2. Padi Thrips (Thrips oryzae)


Gejala: Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: penggunaan BVR atau PESTONA

3. Wereng Penyerap Batang Padi:

Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcivera) dan Wereng Penyerang Daun Padi: Wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep). Merusak dengan cara menghisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala: Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian:
1. Bertanam padi dengan serempak, menggunakan varietas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo, dsb., membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah
2. Penyemprotan BVR

4.Walang sangit (Leptocoriza acuta)

.

Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala: buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA.

5.Kepik hijau (Nezara viridula).

Menyerang batang dan buah padi.
Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA.

5. Penggerek batang paditerdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun.
Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”.
Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA.

6. Hama tikus (Rattus argentiventer).

Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah.
Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.
Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).

  1. Burung. Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
    Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.

Penyakit pada Tanaman Padi

  1. Penyakit Bercak daun coklat. Penyebab: jamurHelmintosporium oryzae.
    Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati.
    Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, (2) pemupukan berimbang, (3) menggunakan benih padi yang tahan penyakit ini, (4) penggunaan Agens Hayati CORRIN.
  2. Penyakit Blast. Penyebab: jamurPyricularia oryzae.
    Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
    Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam, (3) penyemprotan CORRIN.
  3. Busuk pelepah daun. Penyebab: jamurRhizoctonia sp.
    Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
    Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit, (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan.
  4. Penyakit Fusarium. Penyebab: jamurFusarium moniliforme.
    Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
    Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan
  5. Penyakit kresek/hawar daun. Penyebab: bakteriXanthomonas campestris pv oryzae)
    Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.
    Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO, (3) penyemprotan CORIN.
  6. Penyakit kerdil. Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklatNilaparvata lugens.
    Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
    Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
  7. Penyakit tungro. Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps.
    Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi.
    Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.

Bagikan informasi tentang Jenis Hama Tanaman Padi kepada teman atau kerabat Anda.

Jenis Hama Tanaman Padi | j-rice.id | 0812.1494.7225

Belum ada komentar untuk Jenis Hama Tanaman Padi

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
QUICK ORDER
Benih Padi Towuti

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

*Harga Hubungi CS
Ready Stock
*Harga Hubungi CS
Ready Stock
QUICK ORDER
Benih Padi Inpari 4

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

*Harga Hubungi CS
Ready Stock
*Harga Hubungi CS
Ready Stock
QUICK ORDER
BENIH PADI ALKAM

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

benih padi alkam *Harga Hubungi CS
Ready Stock
*Harga Hubungi CS
Ready Stock
SIDEBAR

Alamat Kantor

Alamat Kantor :

Graha Indah Paciran Blok E4-No 7

Dsn Tepanas RT 02 RW 03 Ds. Kranji Kec. Paciran

Lamongan- Jatim

62264

TLP 0856 4517 1548

WA 0812 1494 7225