Kunjungi terus web kami dan dapatkan info discound menarik Fast respon Call CS 085645171548 Kami siap antar sampai depan rumah Tersedia Berbagai jenis beras Putih, Merah, hitam, beras organik
Beranda » Artikel Terbaru » 4 Cara Agar Tanaman Tidak Di Makan Tikus

4 Cara Agar Tanaman Tidak Di Makan Tikus

Diposting pada 5 Desember 2020 oleh backrojez | Dilihat: 1.420 kali

j-rice.id. ada banyak pertanyaan yang masuk, bagaimana cara agar tanaman tidak di makan tikus?

mungkin anda juga mengalaminya, apalagi ketika anda menanam padi di musim tanam pertama di musim hujan, tikus meraja lela.

Sebagai binatang pengerat, tikus memang banyak dijumpai di manapun. Bahkan tikus bisa dikatakan sebagai hama utama tanaman padi karena sulit untuk dibasmi serta mempunyai kemampuan berkembangbiak dengan cepat. Penyuluh Pertanian Lapangan Kota Langsa, Langsa Timur, Aceh, Isma Francisca mengatakan, untuk sepasang ekor tikus mampu berkembangbiak hingga 1.270 ekor per tahunnya. Makanya dalam setahun populasi tikus dapat berkembang pesat sekali.

“Tikus ini sangat merusak tanaman padi secara langsung dan tidak langsung. Maksudnya secara langsung tikus memakan tanaman padi saat mulai berbuah, sedangkan tidak langsungnya tikus merusak batang padi untuk mengasah giginya,” tuturnya.

Dengan kelakuan tikus yang demikian, otomatis dapat menurunkan produksi padi secara drastis. Pada fase vegetatif, tikus dapat merusak 11-176 batang per malam, sedangkan pada saat bunting dapat merusak 24-246 batang per malam. “Kalau tidak dikendailkan, kondisi ini akan terus terjadi. Ditambah dengan peningkatan populasi tikus yang cukup cepat berpengaruh juga terhadap hasil produksi,” ungkap Isma.

Cara yang Ramah Lingkungan

Mengendalikan tikus dengan cara ramah lingkungan menjadi fokus utama penyuluh pertanian untuk mengajarkan kepada petani. Seperti di Langsa, membasmi tikus dengan menggunakan pestisida nabati menjadi pilihan yang bijak. “Walaupun tidak membasmi secara cepat dan instan, pestisida nabati ini banyak keuntungannya. Aman, ramah lingkungan, murah, mudah didapat, tidak menyebabkan keracunan dan tidak membuat hama menjadi resisten,” terang Isma.

Bahan-bahan untuk membuat pestisida nabati dapat dari tanaman yang mudah ditemui. Ada cara unik dari Ismi dalam mengendalikan tikus. Bahan yang digunakan untuk membuat pestisida nabati adalah cabai, jengkol dan pepaya tua.

Gunakan Cabai, Jengkol dan Pepaya Tua

Dengan menggunakan pepaya tua menurut Isma cukup mudah. Cari pepaya yang tua, lalu letakkan dekat sarangnya. Jika tikus makan pepaya tersebut, biasanya langsung mati. “Tetapi perlu diingat, ketika mengupas, memotong dan menaruh ke dekat sarangnya, gunakan sarung tangan karena kalau langsung menyentuh kulit kita, tikus enggan memakannya,” jelas Isma.

cara agar tanaman tidak di makan tikus

Untuk cabai dan jengkol, harus diolah dulu agar nanti bisa digunakan dengan cara disemprot. Isma menjelaskan, cara membuat pestisida nabati dari cabai yakni alat yang dibutuhkan adalah cobek beserta alu-nya, saringan, baskom, dan alat penyemprot pestisida. Bahannya cabai dan air.

“Jadi cabainya ditumbuk halus, kemudian rendam semalaman. Setelah itu, saring. Ambil airnya serta tambahkan air lagi, lalu masukan ke alat semprot pestisida. Semprotkan pada tanaman padi,” jelasnya.

cara agar padi tidak di makan tikus

Membuat pestisida nabati dengan jengkol, Isma mengakui memang sedikit rumit dibandingkan cabai. Jengkol dikupas kulit luarnya dan kulit arinya. Kemudian rendam dengan perbandingannya 1 kg jengkol direndam 10 liter air selama 24-36 jam. Setalah itu, dapat langsung digunakan dengan disemprotkan ke tanaman padi. “Pestisida nabati dari jengkol ini selain dapat menghalau tikus, dapat juga menghalau burung yang biasanya menyerang tanaman padi,” kata Isma.

Untuk mengendalikan tikus, menurut Isma, paling penting adalah menjaga sanitasi lingkungan sangat penting karena tikus kurang suka dengan keadaan lingkungan yang bersih. Sebelum mengolah tanah sebaiknya mulai dilakukan kegiatan berburu tikus. Hal ini dilakukan agar ketika sudah mulai tanam, serangan tikus tidak merajalela.

“Areal persemaian pun sebaiknya dibuat pagar dari bambu dan membuat bubu perangkap tikus yang dipantau setiap hari. Ketika ada tikus yang terperangkap, harus segara dimasukan ke air lalu benamkan,” sarannya.

Mengaplikasikan usaha Mina Padi

Mina padi berasal dari 2 kata, yaitu mina (ikan) dan padi. Usaha mina padi merupakan sebuah usaha dalam pertanian yang menggabungkan antara budidaya ikan dan pengembangan tanaman pertanian. Dalam hal ini, petani memanfaatkan genangan air sawah yang sudah ditanami padi sebagai kolam untuk membudidayakan ikan. Ikan yang dimanfaatkan biasanya adalah nila merah.

Selain membuat lahan pertanian menjadi lebih produktif, ternyata usaha mina padi juga dapat mengatasi masalah hama tikus dan wereng.

Dengan usaha mina padi, sawah akan selalu terendam air dengan ketinggian sekitar 60 cm pada caren dan 80 cm pada sudut sawah. Keadaan demikian akan menyulitkan tikus untuk menyerang tanaman padi.

Bukan hanya menghindari tanaman dari hama tikus, usaha mina padi juga dapat mengurangi serangan hama wereng. Dengan adanya genangan air, terdapat kemungkinan hama wereng akan tercebur ke dalam air sebelum menyerang tanaman padi. Ia juga akan menjadi santapan nila merah.

Namun, karena ikan yang biasanya dibudidayakan pada mina padi adalah nila merah, petani perlu menutupi area sawahnya dengan paranet agar tidak mengundang perhatian burung-burung pemangsa untuk memakan nila merah tersebut.

Keberhasilan usaha mina padi untuk mengatasi hama tikus dan wereng telah dibuktikan oleh petani-petani yang tinggal di daerah Sleman, Yogyakarta.

Melakukan pengasapan

Sistem pengasapan memang sering dilakukan untuk berbagai kepentingan dalam dunia pertanian. Fumigasi atau pengendalian hama dengan memasukkan pestisida gas atau asap ke dalam ruang tertutup, merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk membasmi hama tikus.

Dalam proses ini, pengendalian dilakukan dengan memasukkan asap ke lubang tikus yang ada di sekitar sawah. Setelah pengasapan dilakukan, sebaiknya lubang tikus tersebut ditutup rapat agar seluruhnya dapat dibasmi dengan maksimal.

Selain mengatasi hama tikus, sistem pengasapan juga dinilai cukup efektif untuk mengusir hama wereng yang menyerang tanaman padi. Dalam proses pengasapan ini, petani harus memperhatikan arah angin agar asap yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sia-sia atau tidak melayang ke arah yang salah.

Untuk mengusir wereng dengan sistem pengasapan, bahan-bahan yang dibutuhkan petani cukup sederhana, seperti rumput, ranting kering, dan api. Petani cukup menumpuk rumput dan ranting kering, lalu dibakar. Semakin banyak tumpukan rumput dan ranting yang dibuat, semakin banyak asap yang dihasilkan, dan semakin maksimal pengusiran wereng yang dilakukan.

Menggunakan bawang putih untuk mengusir wereng dan burung hantu untuk mengusir tikus

Untuk mengatasi hama tanaman, salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menggunakan pestisida. Namun, pestisida juga memiliki efek samping jika digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, saat ini banyak petani yang mulai beralih ke cara-cara yang lebih alami dan ramah lingkungan.

Salah satu cara alami yang dapat digunakan oleh petani untuk mengatasi hama wereng adalah bawang putih. Bawang putih sebagai pengusir hama bekerja melalui baunya yang menyengat sehingga membuat serangga menjauh. Selain itu, jika secara tidak sengaja wereng menelan cairan dari bawang putih, hal ini akan mengakibatkan keracunan tingkat rendah, di mana wereng akan kehilangan nafsu makan dan gagal ganti kulit. Akibatnya, wereng akan mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Untuk membasmi wereng dengan metode ini memang membutuhkan waktu yang lama agar kinerjanya dapat maksimal. Hal ini dikarenakan daya kerjanya yang memang lambat dan terkadang pengaplikasiannya harus berulang-ulang karena sifatnya yang mudah menghilang akibat air hujan maupun panas matahari.

Sementara untuk mengusir tikus, salah satu cara yang efektif untuk dilakukan adalah dengan menggunakan barangbang atau pangkal pelepah daun kelapa yang sudah kering. Jika dilihat sekilas, barangbang yang kering akan terlihat seperti kepala burung hantu yang merupakan predator alami tikus. Petani dapat menggunakan 3 hingga 5 barangbang di setiap petak sawah. Barangbang tersebut akan ditutup dengan plastik warna putih. Benda ini akan ‘menipu’ tikus sehingga hama tersebut akan menjauh.

 

Bagikan informasi tentang 4 Cara Agar Tanaman Tidak Di Makan Tikus kepada teman atau kerabat Anda.

4 Cara Agar Tanaman Tidak Di Makan Tikus | j-rice.id | 0812.1494.7225

Belum ada komentar untuk 4 Cara Agar Tanaman Tidak Di Makan Tikus

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
QUICK ORDER
Tropiko

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

*Harga Hubungi CS
Ready Stock
*Harga Hubungi CS
Ready Stock
OFF 18%
QUICK ORDER
BENIH PADI MEKONGGA LABEL PUTIH KEMASAN 5 KG

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Rp 180.000 Rp 220.000
Ready Stock
Rp 180.000 Rp 220.000
Ready Stock
QUICK ORDER
Agen Beras Surabaya Barat

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

harga beras terbaru *Harga Hubungi CS
Ready Stock
*Harga Hubungi CS
Ready Stock
SIDEBAR

Alamat Kantor

Alamat Kantor :

Graha Indah Paciran Blok E4-No 7

Dsn Tepanas RT 02 RW 03 Ds. Kranji Kec. Paciran

Lamongan- Jatim

62264

TLP 0856 4517 1548

WA 0812 1494 7225